Cara Covid-19 Menyerang Perekonomian Dunia


Di tahun 2020 ini kita dipaksa untuk merubah cara menjalani keseharian dengan membatasi kontak fisik dengan sesama. Apalagi kalau bukan karena Covid-19. Virus yang pertama kali teridentifikasi pada akhir tahun 2019 lalu kini telah menyerang berbagai negara tidak hanya dari segi kesehatan namun juga dari segi perekonomian.

  1. Supply (Pasokan)
    Virus ini pertama kali ditemukan di Tiongkok di Kota Wuhan. Ketika wabah sudah makin meluas pemerintah Tiongkok memutuskan untuk melakukan lockdown. Hal ini sangat berpengaruh pada siklus perekonomian dunia karena negara ini merupakan pusat manufaktur dunia mulai dari komponen elektronik, farmasi, tekstile, dan berbagai industri lainnya.
    Ketika industri manufaktur di sana tidak berjalan maka banyak negara yang terkena dampaknya seperti industri telekomunikasi yang sebagian besar fiber optic dan chip smart phone didapat dari Tiongkok. Juga industri otomotif dari Korea Selatan dan Jepang yang selama ini mendapatkan pasokan suku cadang dari Tiongkok.
  2. Demand (Permintaan)
    Jumlah penduduk Tiongkok yang berjumlah lebih dari 1.4 milyar jiwa menjadikan negara ini merupakan negara dengan jumlah demand terbanyak di dunia. Ketika lockdown diberlakukan maka konsumsi masyarakat akan mendahulukan hal-hal yang esensial untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Akibatnya industri otomotif dari Jerman terkena imbasnya karena selama ini 40% pasarnya ada di Tiongkok.
    Tapi tidak hanya Jerman yang yang melakukan ekspor pada Tiongkok, ada juga Rusia dan Arab dengan ekspor minyaknya, dan juga Indonesia yang mengekspor batubara ke sana. Alhasil komoditas ekspor menjadi over supply dan menekan harga komoditas tersebut.
  3. Service (Layanan)
    Ketika semakin meluas penularan Covid-19 banyak negara yang memberlakukan larangan untuk pergi ke maupun dari Tiongkok. Dari sini pasti sudah terbayang seberapa besar industri pariwisata terkena dampaknya. Mulai dari hotel, cafe, hiburan malam, dan juga industri kecil yang mengandalkan kedatangan turis. Tak hanya pariwisata namun juga jasa layanan transportasi pesawat terbang yang bersusah payah mempertahankan keberlangsungan bisnisnya akibat larangan tersebut.


Share :





Artikel Lain


Buat kamu generasi milenial, Apakah kamu merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa? Ternyata sekarang waktunya kamu peduli dengan asuransi jiwa!

Selengkapnya

Sebuah survei yang dilakukan oleh GoBankingRates pada bulan Februari 2018 lalu, ditemukan fakta bahwa semakin banyak generasi milenial tidak memiliki tabungan sama sekali. GoBankingRates menemukan bahwa anak muda di AS yang berusia 18-24 tahun memiliki saldo tabungan kurang dari US$1.000 atau hanya sekitar Rp 14,6 juta. Bahkan yang tidak memiliki tabungan sama sekali ada hampir separuh di antara mereka.

Selengkapnya

Semua orang tentu ingin memperoleh kebebasan finansial. Sebagian orang mencapai tujuan itu dengan menjadi pemilik bisnis atau investor. Jenis investasi apa yang bisa dilakukan saat ini?

Selengkapnya

Powered by
Bagian dari Sinar Mas

Pilihan Pembayaran

Kebijakan Privasi | Copyright 2018 PT Asuransi Simas Jiwa

PT Asuransi Simas Jiwa telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Follow Us
Version 2.11.0

Powered by
Bagian dari Sinar Mas

Pilihan Pembayaran


PT Asuransi Simas Jiwa telah Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Follow Us
Copyright 2022 PT Asuransi Simas Jiwa
Version 2.11.0
klikasuransiku.com - 2022