Semua orang tentu ingin memperoleh kebebasan finansial. Sebagian orang mencapai tujuan itu dengan menjadi pemilik bisnis atau investor. Jenis investasi apa yang bisa dilakukan saat ini?
Di akhir 2015 lalu, pemerintah gencar menyerukan slogan "Yuk, Nabung Saham!" Kampanye tersebut merupakan tindak lanjut dari rendahnya minat masyarakat terhadap investasi saham. Bayangkan saja, dalam sebuah survei yang dilakukan Bursa Efek Indonesia, terungkap bahwa jumlah investor saham di Indonesia kurang dari 1% jumlah total penduduk. Bandingkan dengan Malaysia (12%) dan Singapura (30%). Padahal investasi saham menawarkan potensi yang menjanjikan.
Tapi sebenarnya, apa sih investasi saham itu dan kenapa bisa memberikan keuntungan besar?
Saham adalah produk keuangan yang menjadi bukti kepemilikan terhadap sebuah perusahaan. Perusahaan yang menawarkan sahamnya ke publik adalah jenis perusahaan Perseroan Terbatas dengan label Terbuka (Tbk).
Investasi saham terjadi saat seseorang telah membeli atau memiliki sebagian saham dari suatu perusahaan. Dengan membeli saham dari perusahaan tersebut, dengan kata lain orang tersebut ikut 'memiliki' sebagian dari perusahaan tersebut. Lalu di mana letak investasinya? Uang dari hasil penjualan saham akan digunakan oleh perusahaan untuk pengembangan bisnis. Saat bisnis tersebut menghasilkan laba, maka orang tersebut akan mendapatkan sebagian keuntungan sesuai dengan persentase modal yang telah ditanam.
Hanya saja, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih takut berinvestasi saham. Ketakutan mereka lebih kepada ketidaksiapan strategi, terutama strategi dalam memilih jenis saham yang tepat. Padahal, jika rutin meluangkan waktu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya, kesalahan strategi tersebut dapat diminimalisasi. Kunci dari suksesnya investasi saham adalah informasi tentang perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Saham dari perusahaan yang sehat tentunya berprospek membawa keuntungan.
Jika belum siap untuk berinvestasi dan menabung saham, mulailah berlatih dengan membeli asuransi jiwa. Dengan disiplin menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan per bulan untuk membeli premi asuransi jiwa, maka pemahaman tentang pentingnya perencanaan keuangan akan terbentuk. Seperti halnya dengan membeli saham, dana yang telah dikeluarkan untuk membeli premi asuransi jiwa memang tidak bisa langsung dirasakan saat ini. Tapi dengan memiliki asuransi jiwa, maka minimal kita telah menempatkan keluarga dalam rasa aman.
Sudah siap untuk berinvestasi demi masa depan sejahtera?
Buat kamu generasi milenial, Apakah kamu merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa? Ternyata sekarang waktunya kamu peduli dengan asuransi jiwa!
SelengkapnyaSebuah survei yang dilakukan oleh GoBankingRates pada bulan Februari 2018 lalu, ditemukan fakta bahwa semakin banyak generasi milenial tidak memiliki tabungan sama sekali. GoBankingRates menemukan bahwa anak muda di AS yang berusia 18-24 tahun memiliki saldo tabungan kurang dari US$1.000 atau hanya sekitar Rp 14,6 juta. Bahkan yang tidak memiliki tabungan sama sekali ada hampir separuh di antara mereka.
SelengkapnyaSemua orang tentu ingin memperoleh kebebasan finansial. Sebagian orang mencapai tujuan itu dengan menjadi pemilik bisnis atau investor. Jenis investasi apa yang bisa dilakukan saat ini?
SelengkapnyaPromo Terbaik!!!
Artikel Terbaru
Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mudah Mewujudkannya