Di tahun 2019 ini, Indonesia telah 74 tahun merdeka dan terbebas dari penjajahan bangsa lain. Dengan semangat kemerdekaan, seharusnya bisa menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia untuk ikut memerdekakan dirinya secara finansial.
Banyak orang berbeda-beda memaknai kemerdekaan finansial. Sebagian mengganggap kemerdekaan finansial adalah menjalankan hidup tanpa terbebani utang. Namun, ada pula yang memandang kemerdekaan finansial artinya memiliki aset atau harta yang melimpah.
Sebenarnya, menurut para perencana keuangan, merdeka secara finansial artinya adalah seseorang yang berhasil mencapai tiga tujuan keuangan, antara lain dana pendidikan anak, dana proteksi jiwa dan kesehatan, dan dana pensiun. Untuk bisa meraih tiga hal tersebut, tentunya butuh strategi dan perencanaan yang matang. Lalu, bagaimana caranya?
1. Membuat Rencana Anggaran Bulanan
Sering lupa ke mana saja membelanjakan penghasilan bulanan? Karena itu, mulai membiasakan diri untuk membuat rencana anggaran rutin akan sangat membantu dalam mengetahui pemasukan dan pengeluaran, sehingga lebih memahami kondisi keuangan pribadi. Hasilnya, seseorang akan lebih disiplin dalam memaksimalkan pendapatannya.
2. Mengurangi Utang Konsumtif
Berbagai jenis pinjaman yang digunakan untuk kegiatan konsumsi dan tidak memiliki nilai tambah adalah utang konsumtif. Contohnya seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit kepemilikan gadget, dan sejenisnya. Kemerdekaan finansial dapat dicapai salah satunya dengan mengurangi utang konsumtif sehingga kondisi keuangan tidak terbebani terlalu lama.
3. Mengganggarkan Dana Darurat
Sesuai namanya, dana darurat dibutuhkan untuk membiayai hal-hal yang bersifat mendesak, seperti biaya pengobatan, biaya tidak terduga, dan lain-lain. Cara mudah mengganggarkan dana darurat adalah dengan menyisihkan minimal 10% dari penghasilan. Kumpulkan hingga jumlahnya mencapai tiga sampai enam kali besar pengeluaran rutin.
4. Berinvestasi Sejak Dini
Ingin merdeka secara finansial tapi belum mulai berinvestasi? Pastinya akan sulit tercapai. Investasi akan mendukung pencapaian tujuan keuangan. Misalnya, seseorang ingin memenuhi kebutuhan dana sekolah anak hingga tingkat pendidikan tinggi. Maka, yang harus dilakukan adalah menghitung berapa besarnya dana yang dibutuhkan, berapa sisa waktu yang dimiliki untuk mewujudkannya, dan pilihan instrumen keuangan atau produk investasi yang tepat. Berbagai jenis produk investasi bisa menjadi pilihan, tergantung dari target waktu penggunaan dana dan profil risiko seseorang. Beberapa contohnya adalah reksa dana, saham, emas, atau properti.
5. Memiliki Produk Proteksi
Setiap orang pasti memiliki risiko yang bisa mengacaukan kondisi finansial. Contohnya, jatuh sakit atau meninggal dunia. Dua kondisi tersebut tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah cara mudah untuk mengelola risiko tersebut. Terlebih asuransi kesehatan dan asuransi jiwa saat ini sudah semakin mudah untuk dimiliki karena sistem online. Cukup masuk ke laman www.klikasuransiku.com, kurang dari 15 menit, produk asuransi sudah berhasil dimiliki.
Buat kamu generasi milenial, Apakah kamu merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa? Ternyata sekarang waktunya kamu peduli dengan asuransi jiwa!
SelengkapnyaSebuah survei yang dilakukan oleh GoBankingRates pada bulan Februari 2018 lalu, ditemukan fakta bahwa semakin banyak generasi milenial tidak memiliki tabungan sama sekali. GoBankingRates menemukan bahwa anak muda di AS yang berusia 18-24 tahun memiliki saldo tabungan kurang dari US$1.000 atau hanya sekitar Rp 14,6 juta. Bahkan yang tidak memiliki tabungan sama sekali ada hampir separuh di antara mereka.
SelengkapnyaSemua orang tentu ingin memperoleh kebebasan finansial. Sebagian orang mencapai tujuan itu dengan menjadi pemilik bisnis atau investor. Jenis investasi apa yang bisa dilakukan saat ini?
SelengkapnyaPromo Terbaik!!!
Artikel Terbaru
Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mudah Mewujudkannya