Dunia musik sedang ramai memperbincangkan polemik draf Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan. RUU tersebut dinilai membatasi kreativitas para musisi. Selain itu, kurang kuatnya peraturan yang memberi apresiasi dan perlindungan hak cipta juga dapat memberangus proses berkarya mereka.
Selain masalah pembatasan kreativitas dan hak cipta, masalah yang seringkali dialami oleh para musisi adalah masalah jaminan hari tua. Pola hidup sebagian musisi yang kurang terkontrol di saat muda, tentunya akan meningkatkan risiko penyakit di usia tua mereka. Hal ini banyak dialami oleh para musisi yang sudah tak produktif lagi. Sering tersiar kabar sedih bahwa ada artis atau musisi besar yang kaya raya pada masanya, namun kehidupannya menjadi sangat prihatin di masa tuanya.
Sebagai produk yang sifatnya melindungi, asuransi sebenarnya bisa menjadi harapan di kala siapapun, termasuk musisi, saat menghadapi suatu kesulitan. Tujuan banyak orang menggunakan asuransi adalah agar mereka bisa mendapatkan jaminan perlindungan saat sebuah musibah menimpa mereka, yang bisa terjadi kapanpun dan di mana pun. Masih segar di ingatan, di akhir tahun 2018 lalu sebuah grup band ternama tanah air kehilangan hampir seluruh personelnya dalam musibah tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung. Sehingga tak salah jika seorang musisi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Anugerah Musik Indonesia (AMI) Tantowi Yahya pada tahun 2012 lalu menegaskan pentingnya para pekerja kreatif seperti artis, seniman, dan termasuk musisi untuk memiliki asuransi agar selalu terlindungi.
Memperingati Hari Musik Nasional pada 9 Maret, selain memikirkan aset-aset karyanya, sudah saatnya para musisi harus memikirkan untuk memiliki minimal tiga jenis asuransi: asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi kecelakaan. Tujuannya agar mereka selalu terlindungi saat menjalani profesi mereka serta terhindar dari kondisi terlunta di hari tuanya.
Berkaca dari musisi luar negeri, mereka bahkan mengasuransikan bagian-bagian tubuh mereka secara khusus yang dianggap penting. Hal itu mereka lakukan karena bagian tubuh tersebut dianggap sebagai aset terpenting untuk menunjang karir mereka. Contohnya, musisi legendaris Rod Stewart mengasuransikan pita suaranya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp148 milliar. Selain itu, gitaris band rock The Rolling Stones, Keith Richards mengasuransikan tangannya dengan nilai Rp15 miliar. Tak hanya kaki dan tangan, penyanyi Rihanna, Tina Turner, dan Mariah Carey bahkan mengasuransikan kaki mereka karena seringnya mereka melakukan aksi panggung mengenakan sepatu hak tinggi. Mariah Carey mengasuransikan kedua pasang kakinya dengan nilai Rp9,5 triliun. Sedangkan, Tina Turner mengasuransikan kakinya senilai Rp30 miliar lebih.
Ingin membeli asuransi? Kunjungi laman www.klikasuransiku.com untuk mendapatkan pilihan terbaik produk asuransi yang sesuai kebutuhan.
Seperti halnya dunia kuliner, fashion, dan kesehatan, pergantian tahun ini akan diwarnai pula dengan perubahan tren di dunia keuangan. Sejumlah tren keuangan di tahun 2018 akan masih dijalankan di tahun 2019. Bahkan secara intensitas dan pelaku akan semakin bertambah sehingga tren keuangan tersebut semakin populer di masyarakat.
SelengkapnyaJelang akhir tahun, mulai bertebaran acara-acara seru. Mulai dari festival musik, festival film, sampai festival konten digital. Apapun festival dan konser yang akan didatangi, ada beberapa tips simpel biar terasa maksimal saat menikmati acaranya.
SelengkapnyaSejak dahulu, ayah punya peran penting dalam pola asuh anak. Tak hanya pandai menafkahi keluarga, namun sosok seorang ayah dianggap wajib memiliki beberapa keterampilan yang mampu membuatnya jadi panutan sang buah hati.
SelengkapnyaPromo Terbaik!!!
Artikel Terbaru
Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mudah Mewujudkannya