Meski istilah inflasi sudah banyak didengar, nyatanya masih banyak orang yang belum memahami dengan baik istilah ini. Dikesempatan ini, Klikasuransiku akan memberikan informasi tentang inflasi selengkapnya. Pada dasarnya, inflasi adalah bagian dari perekonomian dimana itu adalah istilah untuk menggambarkan keadaan perekonomian Negara yang mengalami kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu yang cukup panjang atau secara continue.
Biasanya yang menyebabkan terjadinya inflasi ini adalah kenaikan permintaan dan biaya produksi yang tinggi dan terjadi secara terus menerus. Kondisi perekonomian tersebut menjadi perhatian masyarakat bahkan hingga seluruh dunia. Pengaruh dari inflasi ini cukup besar bagi kondisi ekonomi setiap orang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah inflasi ini. Tentunya sangat dibutuhkan bantuan atau kerja sama masyarakat sampai pelaku usaha dan pemerintahan.
Agar bisa memahami seperti apa itu inflasi dan bagaimana cara yang tepat dalam mengatasi jika terjadi inflasi maka simak ulasan singkat berikut ini. Ada penjelasan dari inflasi sampai penyebab dan juga cara untuk mengatasinya.
Inflasi adalah situasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga secara umum dan terus menerus. Itu jika diartikan secara umum atau secara sederhana agar siapa saja bisa memahami lebih mudah arti dari inflasi. Namun banyak pendapat dari para ahli yang memberikan pengertian dari istilah inflasi.
Sementara itu, menurut Boediono, menyatakan kalau inflasi merupakan kecenderungan saat terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Lalu ada juga pendapat dari Nopirin yang mengatakan inflasi adalah proses dari terjadinya kenaikan harga-harga yang umum dan akan terjadi secara kontinu selama periode tertentu saja.
Dikatakan oleh Manullang dimana inflasi merupakan kondisi atau keadaan yang menyebabkan nilai uang terus menurun. Sementara menurut Samuelson dan Nordhaus mengatakan kalau inflasi ini bisa muncul jika ada kenaikan pada tingkat harga barang modal seperti beras, bahan bakar, mobil, tanah, sampai tingkat upah.
Sadono Sukirno menafsirkan inflasi sebagai bentuk proses kenaikan harga yang memang berlaku pada perekonomian. Terakhir adalah pendapat dari Dwi Eko Waluyo yang mengatakan kalau inflasi merupakan bentuk penyakit ekonomi yang memang sering muncul dan pasti dilalui seluruh Negara. Kenaikan harga memang akan terjadi dan secara terus menerus.
Salah satu contoh inflasi bisa kamu lihat ketika pada tahun 1963-1965 dimana saat itu Indonesia masuk di era demokrasi terpimpin. Ketika itu, Indonesia mencapai taraf hiperinflasi yang bahkan angka inflasinya menyentuh angka 600 persen lebih.
Jika dilihat dari pengertiannya, inflasi adalah kondisi atau keadaan yang pasti terjadi dan tidak bisa dihindari. Ini merupakan masalah ekonomi yang pasti akan dilalui dan dirasakan setiap orang di seluruh dunia. Inflasi sendiri ada beberapa jenis dilihat ada yang berdasarkan tingkat keparahan, ada yang dilihat berdasarkan penyebabnya, dan juga dilihat berdasarkan sumbernya.
Jika dilihat dari tingkat keparahannya, inflasi terbagi menjadi 4 jenis yang berbeda. Tentunya ada yang ringan dan ada yang berat. Untuk lebih jelasnya mari simak ulasan singkat jenis inflasi yang terbagi berdasarkan tingkat keparahannya.
Pertama ada inflasi ringan dimana jenis inflasi yang pertama ini mudah ditangani atau dikendalikan. Seperti namanya, karena masih ringan jadi tidak memberikan efek atau pengaruh yang mengganggu pada perekonomian Negara. Kondisi yang masuk pada jenis inflasi ringan adalah ketika ada kenaikan harga secara umum di bawah 10% setiap tahunnya.
Untuk jenis inflasi yang satu ini artinya sudah ada pihak yang mulai merasa terganggu seperti para karyawan atau pegawai dengan gaji tetap. Hal ini karena kenaikan harga secara umum mencapai 10 sampai 30 persen per tahunnya.
Inflasi berat ini merupakan kondisi yang mengakibatkan perekonomian Negara kacau. Masyarakat biasanya menyimpan barang dan tidak mau menabung dalam bentuk uang karena bunganya rendah. Inflasi yang dikatakan berat ini kisarannya ada pada 30 sampai 100 persen per tahunnya.
Jenis yang paling parah adalah hyperinflation dimana kondisi ini membuat perekonomian Negara kacau meski sudah dilakukan kebijakan moneter dan fiscal. Kekacauan pada tingkat ini tidak bisa dikendalikan. Artinya inflasi mencapai 100 persen bahkan akan terus naik per tahunnya.
Selain dari tingkat keparahan, inflasi juga dibedakan dari penyebab yang memicunya. Sedikitnya ada 3 jenis inflasi yang ada jika dilihat dari sebab yang memicunya.
Ini merupakan jenis inflasi yang muncul dikarenakan adanya permintaan barang maupun jasa yang tinggi. Meski permintaan barang atau jasa tersebut sangat tinggi produsen harus mampu dan bisa memenuhi semua permintaan tersebut, itulah yang disebut dengan demand pull inflation.
Untuk jenis kedua ini merupakan inflasi yang muncul atau timbul karena ada kenaikan pada biaya produksi. Biaya produksi yang meningkat menyebabkan harga penawaran barang ikut naik, disitulah yang namanya cost push inflation.
Kondisi yang timbul karena adanya faktor penawaran dan permintaan. Sederhananya ini merupakan inflasi campuran dari demand pull inflation dan cost push inflation sehingga terjadi bottle neck inflation.
Untuk jenis yang ketiga dilihat dari sumbernya, inflasi pun terbagi menjadi dua jenis. Ada Domestic Inflation dan Imported inflation, seperti ini penjelasannya:
Ini merupakan kondisi atau keadaan yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi yang terjadi dikarenakan adanya jumlah uang di masyarakat lebih besar atau lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri dengan uang.
Untuk jenis yang kedua ini sumbernya dari luar negeri, dimana inflasi yang terjadi dikarenakan adanya Negara yang melakukan jual beli bebas lalu ada kenaikan harga di luar negeri.
Inflasi tidak terjadi begitu saja, tentu ada faktor atau penyebabnya yang memicu timbul kondisi tersebut. Mari simak apa saja yang menjadi pemicu atau penyebab terjadinya inflasi yang cukup meresahkan masyarakat dan Negara.
Inflasi muncul atau timbul dikarenakan adanya peningkatan permintaan barang maupun jasa. Permintaan yang tinggi tersebut terjadi secara agregat sehingga menjadi faktor penyebab inflasi muncul. Biasanya yang menyebabkan permintaan barang atau jasa meningkat adalah peningkatan belanja pemerintah, peningkatan pada barang yang diekspor, atau permintaan barang untuk keperluan pihak swasta. Semua itu ujung-ujungnya akan lari pada inflasi.
Harga produksi yang meningkat juga menjadi pemicu inflasi. Bahan baku, bahan bakar, sampai kenaikan gaji atau upah para buruh adalah faktor-faktor yang menyebabkan biaya untuk produksi naik. Saat itu terjadi efeknya adalah inflasi.
Saat uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak daripada yang dibutuhkan masyarakat ini pun menjadi penyebab terjadinya inflasi. Hal ini karena saat uang yang beredar naik secara otomatis harga juga akan mengalami kenaikan bahkan sampai 100 persen.
Inflasi ini bisa diatasi atau ditangani dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan menambah atau menaikkan produktivitas barang dan jasa terutama bahan pokok dalam negeri. Kedua, dengan menaikkan produktivitas pada industri mikro. Ketiga, dengan menurunkan atau menekan budaya konsumtif melalui pendidikan.
Keempat, dengan memanfaatkan pajak dan harga pada barang dan jasa. Kelima yaitu dengan mengurangi ekspor dan menaikkan impor. Keenam dengan menambah lapangan kerja, dan yang terakhir adalah dengan mengurangi subsidi.
Itulah sedikit ulasan tentang inflasi yang perlu diketahui. Inflasi adalah suatu keadaan yang perlu disadari masyarakat agar bisa mencegah tingkat keparahannya naik dan segera menangani dengan cepat dan tepat.
Buat kamu generasi milenial, Apakah kamu merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa? Ternyata sekarang waktunya kamu peduli dengan asuransi jiwa!
SelengkapnyaSebuah survei yang dilakukan oleh GoBankingRates pada bulan Februari 2018 lalu, ditemukan fakta bahwa semakin banyak generasi milenial tidak memiliki tabungan sama sekali. GoBankingRates menemukan bahwa anak muda di AS yang berusia 18-24 tahun memiliki saldo tabungan kurang dari US$1.000 atau hanya sekitar Rp 14,6 juta. Bahkan yang tidak memiliki tabungan sama sekali ada hampir separuh di antara mereka.
SelengkapnyaSemua orang tentu ingin memperoleh kebebasan finansial. Sebagian orang mencapai tujuan itu dengan menjadi pemilik bisnis atau investor. Jenis investasi apa yang bisa dilakukan saat ini?
SelengkapnyaPromo Terbaik!!!
Artikel Terbaru
Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mudah Mewujudkannya