Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyakit mematikan di seluruh dunia. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012 menyebutkan bahwa sebanyak 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung. Artinya, 31% dari total 56,5 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Di Indonesia, penyakit jantung adalah penyakit paling mematikan nomor dua setelah stroke. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia gencar mengingatkan masyarakat tentang kampanye CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres.
Memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada 28 September, berikut fakta tentang penyakit jantung yang wajib diketahui.
1. Penyakit Jantung Banyak Jenisnya
Penyakit jantung terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya adalah Trachycardia, Penyakit Otot Jantung, Bradikardi, Gagal Jantung, Penyakit Jantung Bawaan, Angina, Aterosklerosis, dan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, PJK merupakan prevalensi tertinggi untuk penyakit jantung di Indonesia. Pada PJK, penyempitan pembuluh darah (koroner) di jantung menyebabkan jaringan jantung tersuplai oksigen dan gizi yang memadai. Akibatnya, jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh.
2. Penyakit Jantung Dapat Menyerang Segala Usia
PJK memang sering terjadi pada kelompok usia lanjut (65?74 tahun). Namun, faktanya penderita PJK juga terjadi pada mereka yang berusia 35-44 tahun. Selain itu, orang-orang dengan riwayat gangguan jantung bawaan lahir juga berisiko mengalami penyakit jantung.
3. Penyakit Jantung Memiliki Gejala Umum
Meskipun gejala pada penyakit jantung sangat bervariasi, tapi sebagian besar kasus penyakit jantung diawali dengan nyeri dada, detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing, mual, hingga hilang kesadaran.
4. Serangan Jantung Tidak Bisa Diprediksi
Sampai saat ini belum ada cara untuk memprediksi kapan serangan jantung pada pasien penyakit jantung akan terjadi. Serangan jantung terjadi akibat aliran darah ke jantung tersumbat secara tiba-tiba.
5. Pengobatan Penyakit Jantung Mahal
Sulit dibantah bahwa biaya pengobatan penyakit jantung memang sangat tinggi. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2016, pembiayaan penyakit jantung paling besar porsinya. Bahkan terjadi peningkatan pembiayaan dibanding tahun 2015, yakni sebesar Rp6,9 Triliun menjadi Rp7,4 Triliun pada 2016.
Solusi dari mahalnya pengobatan penyakit jantung adalah dengan dengan memperbaiki gaya hidup yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, mulailah meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, serta mulai mendeteksi dini atau periksa kesehatan secara berkala.
Selain itu, pertimbangkan untuk memiliki produk asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang memberikan uang pertanggungan pada saat pemiliknya menderita penyakit kritis. Selain penyakit jantung, penyakit yang biasanya dikategorikan kritis antara lain stroke, gagal ginjal, koma, hingga luka bakar hebat.
Saat ini, klikasuransiku.com kini telah bekerja sama dengan Lifepal untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis dengan harga premi yang terjangkau dan sesuai kebutuhan. Di situs ini, kita juga bisa berkonsultasi mengenai asuransi lewat whatsapp di nomor 0823-3003-0027
Saat ini Indonesia berada di peringkat kelima negara dengan kekurangan gizi sedunia. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa saat ini sekitar 900 ribu jiwa dari total 23 juta balita di seluruh Indonesia menderita kekurangan gizi. Dampak kekurangan gizi buruk tersebut tak hanya berimbas terhadap bentuk tubuh yang pendek maupun kurus, namun juga berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan sehingga ikut menurunkan kualitas sumber daya manusia.
SelengkapnyaMenjaga kesehatan anak di era digital mengalami banyak tantangan. Maraknya perkembangan teknologi dan gawai canggih membuat orang tua mesti putar akal agar anak-anak mereka tetap aktif dan sehat. Pasalnya, saat ini anak kian betah berlama-lama bermain dengan gawai. Akibatnya, anak akan menjadi tidak aktif dan mengalami perkembangan motorik yang lambat.
SelengkapnyaTanggal 10 Oktober lalu bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Seluruh dunia mulai membahas pentingnya kesehatan mental seperti depresi, stres, gelisah dan perubahan suasana hati. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang hidup dengan depresi.
SelengkapnyaPromo Terbaik!!!
Artikel Terbaru
Siapkan Dana Pendidikan Anak, Begini Cara Mudah Mewujudkannya